Thursday, December 19, 2013

Budidaya Cacing Menjijikkan tapi Menghasilkan

Budidaya cacing memang bukan hal yang lumrah, bahkan boleh dianggap aneh, karena selama ini cacing dikenal sebagai binatang yang menijikkan. Tapi, tahukan Anda bahwa  permintaan akan cacing dari perusahaan-perusahaan obat-obatan dan kosmetik, baik dari dalam maupun luar negeri saat ini begitu tinggi? Bahkan, begitu besarnya permintaan tersebut hingga peternak cacing yang jumlahnya masih sedikit belum mampu mencukupi kebutuhan pasar tersebut.

Komoditas cacing sebenarnya merupakan agribisnis masa depan, karena selaras dengan misi semua negara dalam melestarikan lingkungan. Untuk memulai usaha ini, modal awal yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar. Cukup dengan membeli indukan serta memanfaatkan lahan tak terpakai sebagai tempat pembibitan. 



Cacing (utamanya jenis Lumbricus Rubellus) mempunyai banyak manfaat bagi manusia, diantaranya: efektif mengobati penyakit typus,.untuk obat demam dan penurun panas, serta bahan utama pembuatan obat dan bahan kosmetik di negeri Cina, Jepang, Korea, Amerika,  Kanada, dan negera-negara industri lainnya. 

Membudidayakan cacing boleh dikata nyaris tanpa risiko, karena cacing memiliki banyak kelebihan, diantaranya adalah mempunyai ketahanan tubuh yang luar biasa. Perawatan cacing juga cukup simple, dan  tidak butuh tenaga yang banyak. Karena untuk merawat dan mengelola puluhan kolam cacing, bisa dikerjakan hanya oleh satu orang. Pakan cacing terbilang mudah didapatkan, sebab dengan hanya memanfaatkan sisa atau limbah makanan dari rumah tangga sudah bisa digunakan sebagai pakan cacing. 

Kelebihan lain dari binatang menjijikkan ini adalah tingkat perkembangbiakannya yang tergolong super cepat. Untuk masa panen cacing jenis lumbricus rubellus, hanya butuh waktu 30 - 40 hari. Dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama itu, 15 kg indukan cacing dapat menghasilkan 3 kali lipat, yakni 45 kg untuk setiap kolamnya. Sementara harga cacing jenis ini lumayan tinggi, yakni Rp.40 ribu – Rp.50.ribu perkilogram cacing yang berumur 40 hari. 

Budidaya cacing tidak mengenal daerah. Dimanapun juga cacing dapat hidup dengan   baik, sepanjang kolam tempat pembudidayaannya senantiasa dijaga kelembabannya. Kendala selama proses budidaya juga nyaris tidak ada, sebab penyakitnya hanya semut dan tikus, dan predatornya hanya katak serta kadal, yang kesemuanya itu dapat dengan mudah ditanggulangi dengan cara menjaga kebersihan serta seringkali menyiramkan air di sekitar kolam tempat budidaya cacing.

Beternak cacing juga memiliki keuntungan ganda, karena selain cacingnya sendiri dapat dijual, media bekas budidaya cacing yang biasa disebut kascing juga laku dijual. Kascing memiliki unsur hara makro dan mikro yang lengkap dengan pH basa, sehingga dapat dimanfaatkan untuk pupuk organik alami bagi tanaman sayuran dan buah-buahan. Harga kascing untuk setiap 1 kg-nya berkisar antara Rp. 5.000 – Rp. 6.000.

Dengan melihat prospeknya yang bagus, sedikitnya modal, mudahnya perawatan, minimnya risiko, serta besarnya keuntungan yang bisa diraih dari beternak cacing,  Anda tidak bakal jijik lagi saat melihat dan bersentuhan dengan binatang yang satu ini.

0 comments:

Post a Comment