tradisi ini dulu menurut saya sebagai sarana penunjukan siapa suku yang paling hebat dan di segani membuat suku lain tidak berni mencari masalah.
oleh karena tradisi ini lah yang membuat citra orang dayak dikalimantan menyeramkan dan membuat orang takut untuk datang kekalimantan barat mereka banyak mengatakan kalau suku dayak masih primitif.
pada dasarnya kegiatan mengayau dilakukan untuk keperluan adat mereka memakai kepala hasil kayauan mereka, mereka juga percaya kalau kepala manusia memiliki kekuatan supranatural yang lebih dari anggota tubuh yang lain, yang bisa menjaga seluruh kampung dari wabah penyakit, pemanggil hujan, pelindung desa dari roh-roh jahat dan lain-lain nya. banyak para peneliti asing yang meneliti kegiatan suku dayak ini. tidak
semua suku dayak dikalimantan melakukan tradisi mengayau contohnya suku dayak meratus dan maanyan.
tradisi ngayau sekarang sudah dihapuskan dari kegiatan adat suku dayak kerena dapat memicu kesalah pahaman antar suku dayak, yang di khawatirkan akan menimbulkan perselisihan.
perjanjian tumbang anoi ialah perjanjian yang di selenggarakan oleh damang Datu (kepala suku dayak khayan) yang terjadi di tahun 1874 damang batu mengumpulkan sub-sub ketua adat atau orang yang dipercaya disetiap suku. perjanjian ini memakan waktu berbulan-bulan untuk bisa menghasilkan mufakat,
akhirnya semua suku pun setuju untuk berhenti melakukan ngayau lagi.
denda pun sudah ditentukan dan dibuat bilamana ada suku dayak yang melanggar janji dengan hukum adat dayak
Meskipun hingga kini tidak ada satupun analisis yang dapat menjelaskan secara pasti dan tepat makna yang tersembunyi dari tradisi Ngayau tersebut karena ritual ini sedemikian kompleks dan sedemikian misteriusnya, namun dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa tradisi Ngayau sangat penting bagi penggambaran citra kelompok Dayak yang merupakan salah satu simbol suatu identitas kesukuan. Pemotongan kepala/ngayau kembali muncul ketika terjadi kerusuhan antar-etnis melanda Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah beberapa tahun yang lalu.
tetapi kini suku dayak sudah kembali damai dan tentram.
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.