Monday, March 26, 2012

Proses pembuatan gula tebu

Siapa yang tidak pernah makan gula ? bagus anda buang diri saja dari atas monas kalau belum makan gula. gula hanpir terdapat di berbagai makanan yang kita konsumsi termasuk pada nasi. namun tahukah anda bagaimana proses pembuatan gula tebu ? mari simak artikel berikut semoga dengan adanya artikel berikut pengetahuan anda bisa bertambah mungkin ada yang minat bikin usaha gula tebu ?. silahkan dipraktikan.
tebu (saccharum officanarum L) adalah sebuah tanaman yang masih masuk dalam jenis rumput-rumputan dan bisa tumbuh mencapai tinggi 3 meter di tempat yang mendukung dan panennya pun tidak sampai satu tahun bisa sudah bisa dipanen.
tanaman tebu yang sudah dipanen dipisahkan dengan daunnya karena yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan gula tebu ialah batang nya. sekedar informasi kalau tebu juga merupakan bahan baku pembuatan vetsin dan tebu segar bisa digunakan untuk mengobati sakit tenggorokan. setelah dipanen dan dipisahkan dari daunnya kemudian tebu diantar di pabrik untuk proses lebih lanjut.
tahapan pembuatan gula tebu di mulai dari penanaman, proses ekstraksi, pembersihan kotoran, penguapan, kristalisasi, afinasi, karbonasi, penghilangan warna, proses pengepakan dan akhirnya sampai ke tangan konsumen
PENANAMAN
tebu tumbuh di tempat yang beriklim tropis, misalnya di aceh barat,bengkulu, kalimantan tengah, kalimantan timur, lampung, dan DI yogyakarta. tanaman ini dapat tumbuh hingga 3 meter dan dapat dipanen sebelum umur 1 tahun setelah di panen tebu akan diantarkan kepabrik untuk proses pembuatan gula tebu sebelum diantarkan tebu terlebihdahulu di pisahkan dari daunnya

EKSTRAKSI
pada proses ini tebu di kupas dan diambil jus atau sari tebu. caranya dengan menggiling tebu dengan bahan penggiling tebu, ini bermaksud untuk memisahkan sari tebu dengan ampasnya. setelah digiling kemudian sari tebu di panaskan di boiler. pada proses ini sari tebu yang dihasilkan masih kotor karena masih mengandung tanah dari perkebunan tebu dan serat-serat halus untuk membuang kotoran ini dilakukan pengendapan dengan kapur supaya sari tebu bersih dan bebas dari kotoran

PENGENDAPANDAN PEMBERSIHAN DENGAN MENGGUNAKAN KAPUR
sebelum dilakukan pengendapan jus tebu di panaskan terlebih dahulu kemudian dicampur kapur berupa kalsimu hidroksida (CaOH2) dicampurkan dengan takaran yang diperlukan. kemudian jus tebu dimasukan kedalam tangki pengendap gravitasi sebuah tangki penjernih yang dihubungkan dengan pipa untuk tempat pengeluaran air jus yang jernih dan terasa manis.



PENGUAPAN
proses ini bermaksud untuk mengentalkan jus tebu dengan menggunakan uap panas dan jus tebu telah menjadi sirup tebu.

KRISTALISASI
pada tahap ini sirup tebu di masukan kedalam wadah yang besar untuk dididihkan. didalam wadah ini air diuapkan sehingga kondisi utuk mengkristalkan sirup gula tercapai. pengkristalan sirup diawali dengan menambahkan kristal kedalam sirup tebu Sekali kristal terbentuk, kristal campur yang dihasilkan dan larutan induk (mother liquor) diputar di dalam alat sentrifugasi untuk memisahkan keduanya, bisa diumpamakan seperti pada proses mencuci dengan menggunakan pengering berputar. Kristal-kristal tersebut kemudian dikeringkan dengan udara panas sebelum disimpan.Larutan induk hasil pemisahan dengan sentrifugasi masih mengandung sejumlah gula sehingga biasanya kristalisasi diulang beberapa kali. Sayangnya, materi-materi non gula yang ada di dalamnya dapat menghambat kristalisasi. Hal ini terutama terjadi karena keberadaan gula-gula lain seperti glukosa dan fruktosa yang merupakan hasil pecahan sukrosa. Olah karena itu, tahapan-tahapan berikutnya menjadi semakin sulit, sampai kemudian sampai pada suatu tahap di mana kristalisasi tidak mungkin lagi dilanjutkan.Sebagai tambahan, karena gula dalam jus tidak dapat diekstrak semuanya, maka terbuatlah produk samping (byproduct) yang manis: molasses. Produk ini biasanya diolah lebih lanjut menjadi pakan ternak atau ke industri penyulingan untuk dibuat alkohol (etanol) . Belakangan ini molases dari tebu di olah menjadi bahan energi alternatif dengan meningkatkan kandungan etanol sampai 99,5%.


PENYIMPANAN
Gula kasar yang dihasilkan akan membentuk gunungan coklat lengket selama penyimpanan dan terlihat lebih menyerupai gula coklat lunak yang sering dijumpai di dapur-dapur rumah tangga. Gula ini sebenarnya sudah dapat digunakan, tetapi karena kotor dalam penyimpanan dan memiliki rasa yang berbeda maka gula ini biasanya tidak diinginkan orang. Oleh karena itu gula kasar biasanya dimurnikan lebih lanjut ketika sampai di negara pengguna. 


Afinasi (Affination)
Tahap pertama pemurnian gula yang masih kasar adalah pelunakan dan pembersihan lapisan cairan induk yang melapisi permukaan kristal dengan proses yang dinamakan dengan “afinasi”. Gula kasar dicampur dengan sirup kental (konsentrat) hangat dengan kemurnian sedikit lebih tinggi dibandingkan lapisan sirup sehingga tidak akan melarutkan kristal, tetapi hanya sekeliling cairan (coklat). Campuran hasil (‘magma') di-sentrifugasi untuk memisahkan kristal dari sirup sehingga kotoran dapat dipisahkan dari gula dan dihasilkan kristal yang siap untuk dilarutkan sebelum proses karbonatasi.

Cairan yang dihasilkan dari pelarutan kristal yang telah dicuci mengandung berbagai zat warna, partikel-partikel halus, gum dan resin dan substansi bukan gula lainnya. Bahan-bahan ini semua dikeluarkan dari proses.

Karbonatasi
Tahap pertama pengolahan cairan (liquor) gula berikutnya bertujuan untuk membersihkan cairan dari berbagai padatan yang menyebabkan cairan gula keruh. Pada tahap ini beberapa komponen warna juga akan ikut hilang.

Salah satu dari dua teknik pengolahan umum dinamakan dengan karbonatasi. Karbonatasi dapat diperoleh dengan menambahkan kapur/ lime [kalsium hidroksida, Ca(OH)2] ke dalam cairan dan mengalirkan gelembung gas karbondioksida ke dalam campuran tersebut.

Gas karbondioksida ini akan bereaksi dengan lime membentuk partikel-partikel kristal halus berupa kalsium karbonat yang menggabungkan berbagai padatan supaya mudah untuk dipisahkan. Supaya gabungan-gabungan padatan tersebut stabil, perlu dilakukan pengawasan yang ketat terhadap kondisi-kondisi reaksi.
Gumpalan-gumpalan yang terbentuk tersebut akan mengumpulkan sebanyak mungkin materi-materi non gula, sehingga dengan menyaring kapur keluar maka substansi-substansi non gula ini dapat juga ikut dikeluarkan. Setelah proses ini dilakukan, cairan gula siap untuk proses selanjutnya berupa penghilangan warna.
Selain karbonatasi, t eknik yang lain berupa fosfatasi. Secara kimiawi teknik ini sama dengan karbonatasi tetapi yang terjadi adalah pembentukan fosfat dan bukan karbonat. Fosfatasi merupakan proses yang sedikit lebih kompleks, dan dapat dicapai dengan menambahkan asam fosfat ke cairan setelah liming seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Penghilangan warna
Ada dua metoda umum untuk menghilangkan warna dari sirup gula, keduanya mengandalkan pada teknik penyerapan melalui pemompaan cairan melalui kolom-kolom medium. Salah satunya dengan menggunakan karbon teraktivasi granular [granular activated carbon, GAC] yang mampu menghilangkan hampir seluruh zat warna. GAC merupakan cara modern setingkat “bone char”, sebuah granula karbon yang terbuat dari tulang-tulang hewan.

Karbon pada saat ini terbuat dari pengolahan karbon mineral yang diolah secara khusus untuk menghasilkan granula yang tidak hanya sangat aktif tetapi juga sangat kuat. Karbon dibuat dalam sebuah oven panas dimana warna akan terbakar keluar dari karbon.

Cara yang lain adalah dengan menggunakan resin penukar ion yang menghilangkan lebih sedikit warna daripada GAC tetapi juga menghilangkan beberapa garam yang ada. Resin dibuat secara kimiawi yang meningkatkan jumlah cairan yang tidak diharapkan.
Cairan jernih dan hampir tak berwarna ini selanjutnya siap untuk dikristalisasi kecuali jika jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan konsumsi energi optimum di dalam pemurnian. Oleh karenanya cairan tersebut diuapkan sebelum diolah di panci kristalisasi.

Pendidihan
Sejumlah air diuapkan di dalam panci sampai pada keadaan yang tepat untuk tumbuhnya kristal gula. Sejumlah bubuk gula ditambahkan ke dalam cairan untuk mengawali/memicu pembentukan kristal. Ketika kristal sudah tumbuh campuran dari kristal-kristal dan cairan induk yang dihasilkan diputar dalam sentrifugasi untuk memisahkan keduanya.

Proses ini dapat diumpamakan dengan tahap pengeringan pakaian dalam mesin cuci yang berputar. Kristal-kristal tersebut kemudian dikeringkan dengan udara panas sebelum dikemas dan/ atau disimpan siap untuk didistribusikan dan sampai ketangan konsumen. 







0 comments:

Post a Comment